Senin, 21 Juli 2014

fungsionalisme struktural talcot parsons



Fungsionalisme struktural karya Talcot Parsons (Ritzer & Goodman, 2011:121) mengutamakan keteratuan dan keselarasan dalam suatu sistem yang ada. Parsons menganggap bahwa dalam suatu sistem jika  berjalan dengan baik maka akan terciptanya suatu tatanan kehidupan yang harmonis, jauh dari konflik yang dapat terjadi dalam masyarakat .
Pada prinsipnya, pengertian sistem sosial  meunjuk pada suatu kesatuan unit-unit sosial  yang berfungsi dan berinteraksi satu sama lain (langsung atau tidak langsung). Kinerja dari unit-unit sosial ini akan berpengaruh terhadap kinerja sistem. Relasi sosial berjalan dan dikontrol oleh nilai dan norma sosial yang berlaku (Nasution, 2009:39).
Bahasan Parsons mengenai Struktural Fungsional dimulai dari empat fungsi penting dalam semua system tindakan (Ritzer & Goodman, 2011:121). Parsons berpendapat bahwa dalam sebuah sistem akan berjalan dengan baik apabila semua system tersebut menjalan fungsinya dengan baik. Keempat fungsi tersebut terkenal dengan sebutan AGIL. Parsons sangat yakin bahwa empat fungsi ini sangat diperlukan dalam sebuah sistem.
Keempat fungsi tersebut adalah sebagai berikut :
1.      Adaptation (Adaptasi)
Sistem harus menyesuaikan diri dengan lingkungan dan menyesuaikan lingkungan itu dengan kebutuhannya. Tindakan yang melaksanakan fungsi ini ialah organisme perilaku.
2.      Goal Attainment (Pencapaian Tujuan)
Sebuah system harus mendefinisikan dan mencapai tujuannya dengan menetapkan tujuan dan memobilisasi sumber daya yang ada untuk mencapainya. Tindakan yang melaksanakan fungsi ini ialah system kepribdian.
3.      Integration (Integrasi)
System harus mengatur antar hubungan bagian-bagian yang menjadi komponennya. System juga harus mengelola antarhubungan ketiga fungsi lainnya (A,G,L). Tindkan yang melaksanakan fungsi ini ialah system social.
4.      Latency ( Pemeliharaan Pola)
System harus memperlengkapi, memelihara dn memperbaiki, baik motivasi individual maupun pola-pola kultural yang menciptakan dan menopang motivasi. Tindakan yang melaksanakan fungsi ini ialah sistem kultural.
Berikut ini adalah struktur system tindakan menurut skema AGIL.
L                                                                                                           I
                SISTEM KULTURAL                   SISTEM SOSIAL
                ORGANISME PERILAKU          SISTEM KEPRIBADIAN
            A                                                                                                         G
Inti pemikiran Parson dalam fungsionalisme struktural (Ritzer & Goodman, 2011:123) berlandaskan dengan asumsi sebagai berikut :
1.      Sistem memiliki properti keteraturan dan bagian-bagian yang saling tergantung.
2.      Sistem cenderung bergerak ke arah mempertahankan keteraturan diri atau keseimbangan.
3.      Sistem mungkin statis atau bergerak dalam proses perubahan yang teratur.
4.      Sifat dasar bbagian suatu sistem berpengaruh terhadap bentuk bagian-bagian lain.
5.      Sistem memelihara batas-batas dengan lingkungannya.
6.      Alokasi dan integrasi merupakan dua proses fundamental yang diperluka untuk memelihara keseimbangan sistem.
7.      Sistem cenderung menuju ke arah pemeliharaan keseimbangan diri yang meliputi pemeliharaan batas dan pemeliharaan hubungan antara bagian-bagian dengan keseluruhan sistem, pegendalian lingkungan yang berbeda-beda dan mengendalikan kecenderungan untuk merubah sistem dari dalam.
Parsons medefinisikan sistem sosial sebagai berikut (Ritzer & Goodman, 2011:124)  :
“Sistem sosial terdiri dari sejumlah aktor-aktor individual yang saling berinteraksi dalam sekurang-kurangya mempunyai aspek lingkungan atau fisik, aktor-aktor yang mempunyai motivasi dalam arti mempunyai kecenderungan untuk mengoptimalkan kepuasan, yang hubungannya dengan situasi mereka didefinisikan dan dimediasi dalam term sistem simbol bersama yang terstruktur”.

Analisis Parsons adalah masyarakat disusun sebagai sistem interaksi dan hubugan sosial antara susunan perwakilan, ketergantungan sub-sub itu disebut peranan status, persepsi aktor dalam sistem sosial, maksudnya dia meloalisasikan hubungan terhadap aktor lain (Bachtiar, 2010:352).
Persayaratan sistem sosial merupakan hal yang sangat perlu untuk terciptanya sistem yang ideal, Parson menjelaskan sejumlah persyaratan fungsional dari sistem sosial (Ritzer & Goodman, 2011:125), yaitu sebagai berikut:
1.      Sistem sosial harus terstruktur.
2.      Sistem sosial harus mendapat dukungan.
3.      Sistem sosial harus memenuhi kebutuhan para aktornya.
4.      Sistem harus melahirkan partisipasi.
5.      Sistem sosial harus mampu mengendalikan perilaku.
6.      Bila konflik menimbulkan kekacauan itu harus bisa dikendalikan.
7.      Sistem sosial memerlukan bahasa untuk kelangsungannya.
Apabila ditelusuri dari paradigma yang digunakan, maka teori ini dikembangkan dari paradigma fakta sosial. Secara garis besar fakta sosial yang menjadi pusat perhatian sosiologi terdiri atas dua tipe yaitu struktur sosial dan pranata sosial. Menurut teori fungsionalisme struktural, struktur sosial dan pranata sosial tersebut berada dalam suatu sistem sosial yang terdiri atas bagian-bagian atau elemen-elemen yang saling berkaitan dan saling menyatu dalam keseimbangan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa teori ini menekankan kepada keberaturan dan mengabaikan konflik dan perubahan-perubahan dalam masyarakat. Asumsi dasarnya adalah bahwa setiap struktur dalam sistem sosial, fungsional terhadap yang lain, sebaliknya kalau tidak fungsional maka struktur ini tidak akan ada atau akan hilang dengan sendirinya. Sesuai dengan filosofisnya yang menekankan pada harmoni dan keberaturan, dalam pandangan teori ini setiap bagian dari sistem sosial saling komplementer dan terintegrasi (Soetomo, 2010:72-73).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar